SELAMAT DATANG KAMU, IYA KAMU :D

Selamat Datang di Blog Kami, Jangan Sungkan :D

Kamis, 17 November 2016

NARkoba



السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Dewan hakim pengawas yang kami hormati
Pada kesempanan yang berharga ini izinkanlah kami mengupas sebuah materi dengan tema Narkoba
Narkoba …. Sudah pahamkah kita tentang apa itu Narkoba ….?
Mengapa mesti menjauhi narkoba ?
Berdasarkan data dari BNN badan narkotika nasional bahwa di Tahun 2015 tercatat transaksi total sekitar 48 triliun transaksi yang fantastis … transaksi apakah itu ?
Yaitu transaksi narkoba dimana total transaksi di ASEAN adalah sekitar 180 triliun dan ternyata 30 persennya terjadi di Indonesia sungguh sangat memprihatinkan ….!!!
Apa masalahnya ? sehingga terjadi seperti ini ?
Islam adalah agama yang tidak menginginkan penganutnya masuk kedalam jurang kehancuran sebagaimana firman Allah dalam al-Quran surah al-Baqarah ayat 195
(Ÿwur (#qà)ù=è? ö/ä3ƒÏ÷ƒr'Î/ n<Î) Ïps3è=ök­J9$# 
dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan,
termasuk mengkomsumsi narkoba ….
Narkoba sebagaimana kita ketahui adalah singkatan dari narkotika dan obat berbahaya yang mana narkoba ini sangat berbahaya bagi tubuh karena dia menyerang bukan hanya fisik tapi psikis bahkan mental atau fungsi social seseorang
Istilah narkotika dalam konteks hokum islam tidak disebutkan  secara langsung didalam alquran maupun  sunnah , hanya menyebut dengan istilah khamar …
Didalam alquran surah alMaidah ayat 9 dijelaskan tentang  khamar ini
$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#þqãYtB#uä $yJ¯RÎ) ãôJsƒø:$# çŽÅ£øŠyJø9$#ur Ü>$|ÁRF{$#ur ãN»s9øF{$#ur Ó§ô_Í ô`ÏiB È@yJtã Ç`»sÜø¤±9$# çnqç7Ï^tGô_$$sù öNä3ª=yès9 tbqßsÎ=øÿè? ÇÒÉÈ  
90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.


Ayat ini kalau kita tarik keDalam kaidah ushul fiqih kata Khamar merupakan ashal atau pokok sedangkan narkoba adalah furu’nya kemudian terjadilah qias atau analoginya sehingga narkoba pun diharamkan . karena antara narkoba dan khamar adalah sesuatu yang memabukkan yang menghilangkan kesadaran akal seseorang.
Hal tersebut juga senada dengan hadis yang  diriwayatkan oleh bukhari
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ
"Setiap yang memabukkan adalah haram."
Ketika tubuh seseorang rusak karena narkoba maka hancurlah ia lalu sejauh mana narkoba ini beredar di Negara tercinta kita ini ?
Dan ternyata narkoba ini telah beredar diseluruh strata atau lapisan masyarakat, mulai motifnya hanya sekedar mencoba , kemudian berubah menjadi gaya hidup padahal mereka tidak sadar akan dampak narkoba itu atau mungkin mereka tahu tapi mereka acuh tak acuh ,,,,
Save our generation !!!
Selamatkan generasi kita !!!
Dewaan hakim
Sebuah ungkapan tersirat dalam sebuah bait
العقل السليم في جسم السليم
Akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat
Oleh karena itu ketika generasi kita telah kecanduan akan narkoba ,,, maka rusaklah akal mereka… ketika akal mereka rusak maka hancurlah generasi kita \
Save our generation
Selamatkan generasi kita
Karena merekalah yang akan melanjutkan stafet pembangunan di Negara ini … sehingga tercipta generasi yang mandiri bukan generasi yang taunya cuman hura-hura akan tetapi generasi yang bisa menghasilkan sebuah karya yang bermanfaat dan berguna ...  
Adapun bentuk usaha untuk menjaga kesehatan akal dan pikiran adalah menjauhi makanan dan minuman yang bisa mengakibatkan terganggunya akal pikiran termasuk narkoba .
Selamatkanlah bangsa kita
Mari berantas narkoba dimulai dari diri sendiri kemudian dari sebuah komunitas atau lembaga sampai kepada sebuah Negara itulah tugas kita bersama menjaga Negara tercinta kita ,,,, menjaga bangsa kita darikehancuran dan kebinasaan.

Kamis, 16 Juni 2016

Tugas Ilmu Al-Qur'an

Nama                                       : Khalil Nurul Islam
Nim                                        : 30700115027        
Materi Pembahasan                 :Penafsiran Ayat al-Qur’an (juz 25-26) dengan
menggunakan metode             :Munasabah ayat,   Asbab al-Nuzul, dan Nasikh wa   Mansukh
1.       Penafsiran ayat al-Qur’an dengan metode Munasabah ayat
            Adapun  contohnya terdapat dalam kitab  tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya Imam Ibnu Katsir  diantara penafsirannya dengan metode munasabah ayat dapat dilihat pada halaman 193 yang menafsirkan ayat al-Qur’an pada surah al-Syura sebagai berikut :
Surah al-Syura ayat 10 :

وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Terjemahannya :
Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, Maka putusannya (terserah) kepada Allah. (yang mempunyai sifat-sifat demikian) Itulah Allah Tuhanku. kepada-Nya lah Aku bertawakkal dan kepada-Nyalah Aku kembali.
Mengaitkannya dengan al-Nisa’ayat 59

يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Terjemahannya:
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Kata فحكمه الي الله  dikaitkan dengan kata فردوه الي الله والرسول  (tafsir al-Qur’an al-‘Azhim Imam Ibnu Katsir  : 193 )

2.      Penafsiran ayat al-Qur’an dengan metode Asbab al-Nuzul
            Adapun  contohnya terdapat dalam kitab  tafsir ayatul ahkam min al-Qur’an al-Karim tulisan Muhammad ‘Ali al-Shabuni  halaman 342 yaitu menafsirkan atau menjelaskan ayat al-Qur’an surah al-Hujurat ayat 6 :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Terjemahannya :
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.


    Ayat ini disebutkan asbab al-Nuzulnya yaitu dengan mengambil hadis riwayat Imam Ahmad sebagai berikut :

    حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ دِينَارٍ حَدَّثَنَا أَبِي أَنَّهُ سَمِعَ الْحَارِثَ بْنَ أَبِي ضِرَارٍ الْخُزَاعِيِّ

    قَدِمْتُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَانِي إِلَى الْإِسْلَامِ فَدَخَلْتُ فِيهِ وَأَقْرَرْتُ بِهِ فَدَعَانِي إِلَى الزَّكَاةِ فَأَقْرَرْتُ بِهَا وَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرْجِعُ إِلَى قَوْمِي فَأَدْعُوهُمْ إِلَى الْإِسْلَامِ وَأَدَاءِ الزَّكَاةِ فَمَنْ اسْتَجَابَ لِي جَمَعْتُ زَكَاتَهُ فَيُرْسِلُ إِلَيَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَسُولًا لِإِبَّانِ كَذَا وَكَذَا لِيَأْتِيَكَ مَا جَمَعْتُ مِنْ الزَّكَاةِ فَلَمَّا جَمَعَ الْحَارِثُ الزَّكَاةَ مِمَّنْ اسْتَجَابَ لَهُ وَبَلَغَ الْإِبَّانَ الَّذِي أَرَادَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُبْعَثَ إِلَيْهِ احْتَبَسَ عَلَيْهِ الرَّسُولُ فَلَمْ يَأْتِهِ فَظَنَّ الْحَارِثُ أَنَّهُ قَدْ حَدَثَ فِيهِ سَخْطَةٌ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولِهِ فَدَعَا بِسَرَوَاتِ قَوْمِهِ فَقَالَ لَهُمْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ وَقَّتَ لِي وَقْتًا يُرْسِلُ إِلَيَّ رَسُولَهُ لِيَقْبِضَ مَا كَانَ عِنْدِي مِنْ الزَّكَاةِ وَلَيْسَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخُلْفُ وَلَا أَرَى حَبْسَ رَسُولِهِ إِلَّا مِنْ سَخْطَةٍ كَانَتْ فَانْطَلِقُوا فَنَأْتِيَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ إِلَى الْحَارِثِ لِيَقْبِضَ مَا كَانَ عِنْدَهُ مِمَّا جَمَعَ مِنْ الزَّكَاةِ فَلَمَّا أَنْ سَارَ الْوَلِيدُ حَتَّى بَلَغَ بَعْضَ الطَّرِيقِ فَرِقَ فَرَجَعَ فَأَتَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ الْحَارِثَ مَنَعَنِي الزَّكَاةَ وَأَرَادَ قَتْلِي فَضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَعْثَ إِلَى الْحَارِثِ فَأَقْبَلَ الْحَارِثُ بِأَصْحَابِهِ إِذْ اسْتَقْبَلَ الْبَعْثَ وَفَصَلَ مِنْ الْمَدِينَةِ لَقِيَهُمْ الْحَارِثُ فَقَالُوا هَذَا الْحَارِثُ فَلَمَّا غَشِيَهُمْ قَالَ لَهُمْ إِلَى مَنْ بُعِثْتُمْ قَالُوا إِلَيْكَ قَالَ وَلِمَ قَالُوا إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَعَثَ إِلَيْكَ الْوَلِيدَ بْنَ عُقْبَةَ فَزَعَمَ أَنَّكَ مَنَعْتَهُ الزَّكَاةَ وَأَرَدْتَ قَتْلَهُ قَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَ مُحَمَّدًا بِالْحَقِّ مَا رَأَيْتُهُ بَتَّةً وَلَا أَتَانِي فَلَمَّا دَخَلَ الْحَارِثُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنَعْتَ الزَّكَاةَ وَأَرَدْتَ قَتْلَ رَسُولِي قَالَ لَا وَالَّذِي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ مَا رَأَيْتُهُ وَلَا أَتَانِي وَمَا أَقْبَلْتُ إِلَّا حِينَ احْتَبَسَ عَلَيَّ رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَشِيتُ أَنْ تَكُونَ كَانَتْ سَخْطَةً مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَرَسُولِهِ قَالَ فَنَزَلَتْ الْحُجُرَات        

    { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ }

terjemahannya:
(AHMAD - 17731) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sabiq Telah menceritakan kepada kami Isa bin Dinar Telah menceritakan kepada kami bapakku bahwa ia mendengar Al Harits bin Abu Dlirar Al Khuza'i ia berkata; Saya mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan beliau mengajakku untuk masuk Islam, maka aku pun masuk Islam dan mengikrarkannya. Kemudian beliau menyuruhku untuk mengeluarkan zakat, maka aku pun mengikrarkannya. Dan saya pun berkata, "Wahai Rasulullah, saya akan pulang ke kaumku untuk mengajak mereka masuk Islam dan menunaikan zakat. Barangsiapa yang menyambut panggilan dakwahku, maka akan aku kumpulkan zakat yang dikeluarkannya." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengutus seorang utusan untuk waktu yang telah ditetapkan dengan tujuan untuk mengambil zakat yang kamu kumpulkan. Ketika Al Harits telah mengumpulkan zakat dari orang yang memenuhi panggilan dakwahnya, bertepatan waktu yang disepakatinya dengan Rasulullah untuk mengutus utusannya, ternyata utusannya tertahan oleh suatu hal sehingga tidak dapat datang, sehingga Al Harits menduga bahwa ketidak datangan utusan Rasulullah adalah pertanda dari murka beliau, maka Al Harits-pun memanggil para pembesar kaumnya seraya berkata: " Rasulullah sebenarnya telah menentukan suatu waktu mengirim utusan kepadaku untuk menerima kumpulan zakat yang telah aku kumpulkan, tetapi aku melihat tertahannya/ketidak datangan utusan beliau adalah pertanda dari murka beliau, maka mereka lalu berangkat dan mendatangi Rasulullah. Bersamaan itu pula Rasulullah telah mengirim Walid bin Uqbah ke Harits untuk mengumpulkan zakat yang telah dikumpulkan oleh Al Harits. Ketika telah sampai setengah perjalanan, Walid bin Uqbah kembali lagi dan mendatangi Rasulullah dan berkata: "Wahai Rasulullah sesungguhnya Al Harits telah mencegahku untuk mengambil zakat dan malah berniat untuk membunuhku", maka Rasulullah lalu mengirim rombongan untuk menemui Al Harits dan para sahabatnya. Ketika sampai di luar Madinah, Al Harits menemui mereka dan mereka berkata: "Inikah Al Harits?? Maka ketika Al Harits mendatangi mereka, dia berkata: "Kepada siapakah kalian diutus"?? mereka lalu menjawab: "Kepadamu" lalu Al Harits bertanya: "Kenapa?? Mereka menjawab: "Bahwa Rasulullah telah mengirim untukmu utusan, lalu dia menduga bahwa engkau telah menahan zakat serta berkeinginan untuk membunuhnya". Maka Al Harits berkata: "Demi dzat yang mengutus Muhammad, sesungguhnya kita tidak seperti yang kalian tuduhkan, bahkan kami belum pernah melihat utusan Rasulullah sama sekali dan dia tidak mendatangiku". Ketika Alharits menemui Rasulullah, berkatalah beliau kepada Al Harits: "Wahai Al Harits sungguh kalian telah menahan zakat dan berniat untuk membunuh utusanku", lalu Al Harits menjawab: "Demi Dzat yang mengirim engkau sebagai utusan-Nya, aku tidak seperti itu, utusanmu tidak pernah datang dan menemuiku. Bahkan kami menduga bahwa ketika utusanmu tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, kami menduga bahwa itu adalah pertanda dari kemurkaan Allah dan Rasul-Nya kepada kami-kami ini", spontan turunlah ayat: Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (QS. Al hujurat, 6) "(tafsi>r a>ya>tul ahkam min al-Qur’an al-Karim  Muhammad ‘Ali al-Shabuni  :342).


3.      Penafsiran ayat al-Qur’an dengan metode Nasikh wa Mansukh

Penafsiran ayat al-Qur’an dengan metode Nasikh wa Mansukh juga terdapat dalam kitab tafsir al-Qur’an al-‘Azhim karya Imam Ibnu Katsir  halaman 190 , yaitu pada Surah al-Syura ayat 5

تَكادُ السَّماواتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْ فَوْقِهِنَّ وَالْمَلائِكَةُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَلا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Terjemahannya :
Hampir saja langit itu pecah dari sebelah atas (karena kebesaran Tuhan) dan malaikat-malaikat bertasbih serta memuji Tuhan-nya dan memohonkan ampun bagi orang-orang yang ada di bumi. Ingatlah, bahwa Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Penyayang.
Di nasakh dengan surah Ghafir ayat 7
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْماً فَاغْفِرْ لِلَّذِينَ تابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذابَ الْجَحِيمِ
Terjemahannya :
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan): "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, Maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala,
Walaupun dalam kitabnya Imam Ibnu Katsir tidak menjelaskan ayat itu adalah tentang Nasikh wa mansukh tapi dalam kitab al-Itqan fi ‘Ulumil Qur’an yang dikarang oleh imam al-Suyuthi , beliau menyebutkan kedua ayat tersebut dalam bab Nasikh wa Mansukh.

Minggu, 05 Juni 2016

Scales My successes


Scales My successes
I looked for myself I found myself
I Know I don’t know
Only trying can treat
wound hidden in hearts
By experience and practice
pleasant greetings
And my best smile
And the absence of a load to be perfect
nothing profit without confidence
Tension uninviting
I used all your gift
Eyes lips face head my voice and my hands
Posture and pose myself
As a gratitude
I know but I doubt so make me believe
I am grateful that when you will add your gift

With Allah I Will Success

And My Success is islamic’s success



Tangga nada kesuksesanku

Kucari diriku kutemukan diriku

Kutahu aku tak tak tahu

Hanya usaha dapat mengobati

Luka yang terpendam di hati

Lewat pengalaman dan praktik

Salam yang menyenangkan

Dan senyuman terbaikku

Serta tidak adanya beban untuk tampil sempurna

Tak ada guna tanpa percaya diri

Rasa tegang tdk menarik

Aku menggunakan seluruh karuniamu

Wajahku mataku bibirku kepalaku suaraku tangan dan kakiku

Postur dan pose diriku

Sebagai suatu kesyukuran

Aku tahu tapi aku ragu maka yakinkanlah aku

Bahwa ketika aku bersyukur engkau akan menambahkan karuniamu

Dengan Allah aku akan sukses

Dan kesuksesanku adalah kesuksesannya islam



جداول نجاحتي
بحثت عن نفسي وجدت نفسي
أعرف أنني لم أعرف
يمكن
المحاولة فقط علاج
جرح مكتمة في القلوب
من خلال التجربة والممارسة
تحية هنيءا
وأفضل تبسمي
وعدم وجود الحمل ليكون كاملا
لا فاءدة دون الثقة
التوتر
غير محبؤب
كنت مستعملا هديتك
وجهي عيوني الشفاهي رئسي صوتي ويدي
الموقف وتشكل نفسي
شكرة واحدة
وأنا أعلم ولكن أشك فاوقني
أنني عندما شكرت لأزيدنني

مع الله ساكون ناجحا

ونجاحتي نجاحة الأسلام