Nama :
Khalil Nurul Islam (30700115027)
Mata
kuliah :
Ilmu Jarh wa Ta’dil
Judul : Tiga Kitab Jarh wa Ta’dil
Kitab-kitab
yang disusun mengenai Jarh wa Ta’dil
ada beberapa macam. Ada orang-orang yang dipercayai saja, ada yang menerangkan
orang-orang yang lemah saja atau orang-orang yang mentadliskan hadis . dan ada
pula yang melengkapi semuanya. Disamping itu ada yang menerangkan perawi-perawi
suatu kitab saja, atau beberapa kitab dan ada yang melengkapi segala kitab.[1]
Adapun tiga kitab Jarh wa Ta’dil yang menjadi
objek pembahasan ini sebagai berikut :
1. Kitab Al-Jarh wa Ta’di>l
kitab Al-Jarh wa Ta’di>l
adalah kitab yang ditulis oleh Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad
bin Idris bin Munzir al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin
Abi> Ha>tim yang wafat pada tahun 327 H.
a. Biografi Penulis
Abdu al-Rahma>n bin Abi> Ha>tim al-Ra>zi>
adalah seorang yang berpengetahuan tinggi , memiliki banyak tulisan , dia juga
meriwayatkan dari Ayahnya, Sha>lih bin Ahmad dan selain keduanya, dia wafat
pada tahun 327 H/ 938 M.[2]
Abdu
al-Rahma>n bin Abi> Ha>tim al-Ra>zi> adalah salah seorang huffa>z
yang menulis kitab tentang Jarh wa Ta’di>l yang kemudian memiliki
manfaat yang banyak, dia pergi mencari hadis dan mendengarkannya di daerah
Iraq, Mesir, Damaskus, diantaranya dari Muhammad bin Ya’qu>b al-Dimasyqi,
Yazi>d bin Muhammad bin ‘Abd Shamad, Sa’ad bin Muhammad al-Bairu>t, dan selainnya.
Dia masuk ke Damaskus untuk menulis hadis . Ali bin Ibra>him mengatakan
bahwa Abdu al-Rahma>n melakukan tiga kali perjalanaan yaitu bersama dengan
ayahnya pada tahun 255 atau 256 , kemudian perjalanan bersama para Syekh pada
tahun 260, perjalanan keduanya tahun 262 ke Mesir dan Syam. Kemudian perjalanan
ketiganya tahun 264 ke Asbaha>ni , Yu>nus bin Hubaib, Asyad bin
‘A>shim, dan selainnya. Abi> Abu> al-Wali>d al-Ba>ji> menilai
‘Abdu al-Rahma>n adalah seorang Ha>fiz dan Tsiqah.[3]
b. Isi
kitab
Di dalam
Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Abu> Muhammad
Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir al-Tami>mi>
al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim dimuat pendahuluan yang
berisi sekilas tentang jarh dan ta’dil itu sendiri dan sekilas tentang biografi
penulis.
Metode
yang digunakannya adalah metode dengan menyusunnya per-bab berdasarkan urutan
abjad arab dan berisi 9 jilid. Jadi menuliskan hasil kritikan dan pujian
berdasarkan sesuai urutan abjad dan dibagian akhir dia menambahkan nama-nama
periwayat dengan kuniyah yang berbeda satu sama lainnya.
Dalam kitab
ini, dia menuliskan tentang rawi sampai dengan angka 15.808 dengan total 8
jilid, dia tidak hanya menyebutkan yang adil, akan tetapi juga menyebutkan rawi
yang pendusta. Diantara contoh dari isi kitabnya sebagai berikut;
1. Pada nomor 73, jilid ke 7, bab huruf ‘ain, Dia
menyebutkan ‘Auf bin Muhammad Abu> Ghassa>n al-Bishri>, dimana Ayahnya
juga mendengar darinya, kemudian ketika ditanya tentangnya, ayahnya mengatakan
dia adalah seorang yang tsiqah.[4]
2. Pada nomor 1115, jilid ke 7, bab huruf mim, dia
menuliskan Muhammad bin Ayyu>b bin Hisya>m al Muzni yang populer dengan
ka>ka> al-Ra>zi, bahwa diriwayatkan dari Humaidi dari Ibnu Uyainah
tentang masalah yang berkaitan dengan al-Qur’an dan juga diriwayatkan dari
al-Ashma’I dari Abdu al-Rahma>n dia berkata aku bertanya tentangnya kepada
Ayahku maka dia mengatakan ini tidak benar , tidak pernah ada dari humaidi .
dan mengatakannya seorang Syekh pendusta.[5]
2. Kitab Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa
Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l
Kitab ini ditulis oleh Abu>
al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r al-Qurasyiyyu al-Bashariyyu
al-Dimasqiyyu, yang wafat pada tahun 774H.
a. Biografi penulis
Nama
penulis kitab ini adalah Isma>il bin
‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu,
dengan bergelar ‘Ima>d al-Di>n dan dengan nama kuniyah Abu>
al-Fida>’. Dia dilahirkan pada tahun 701H di Bashra Timur Damaskus, Ayahnya
adalah Syiha>b al-Di>n Abu> Hafsh bin ‘Umar bin Katsi>r seorang
Ulama’, Khuthaba’, Fuqaha>’, dan memiliki perhatian terhadap Bahasa, Syair,
dan Ilmu sastra.
Dia telah
memulai karirnya dibidang Ilmu pengetahuan di tangan saudara kandungnya yaitu
Abdul Wahha>b, dia mampu menamatkan al-Qur’an pada tahun 711 H begitupun
memperhatikan Tafsir, sejarah, dan Qira>’at. Diantara Gurunya adalah
Burhanuddin al-Faza>ri>, Syamsuddin al-Zahabi>, Ibnu Taimiyah dan
selainnya. Sementara yang pernah berguru kepadanya diantaranya adalah al-Ha>fiz
Zainuddin al-‘Ira>qi>.
Diantara
tulisannya adalah Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Azi>m, al-Bida>yah
wal-Niha>yah, al-Fushu>lu fi Ikhtisha>ri Si>rat al-Rasu>l,
Ikhtisha>ri ‘Ulu>m al-Hadi>s, Ja>mi’ al-Masa>nid wal-Sunan, dan
al-Takmi>l.
Pujian
Ulama terhadapnya diantaranya adalah al-Ha>fiz al-Zahabi> yang
mengatakan aku telah mendangar seorang faqih, Mufti>, Muhaddis, serta
pemilik banyak keutamaan.
Dia wafat
pada hari kamis 10 sya’ba>n tahun 774H, dan dikuburkan di dekat
kuburan Gurunya yaitu Syaikh al-Isla>m Ibnu Taimiyyah.[6]sementara
al-Muqrizi> mengatakan Ibnu Kats>ir wafat di Damaskus pada hari kamis 16 sya’ba>n
tahun 774H.[7]
b. Isi Kitab
Di dalam
Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Ibnu Katsi>r/Abu>
al-Fida>’ dimuat pendahuluan yang berisi sekilas tentang biografi penulis, dan
metode yang dipakai oleh penulis.
Metode
yang digunakannya dalam penulisannya terbagi kepada 3 bagian yaitu;
1. Metodenya dalam penjelasan/tara>jum (tahzi>b
al-Kama>l). Adapun metode Ibnu Katsi>r dalam meringkas dari kitab
tahzi>b al-Kama>l diantaranya adalah menyampaikan nama yang diterjemah
secara sempurna sebagaimana kebanyakan yang ada di dalam kitab tahzi>b
al-Kama>l.
2. Penambahan Ibnu Katsi>r dalam penjelasan/tara>jum (tahzi>b
al-Kama>l) adakalanya dia membedakannya dengan menggunakan pada
penambahannya dengan kata قُلْتُ .
3. Penambahan Ibnu Katsi>r pada kitab Tahzi>b
al-Kama>l.
dalam penambahannya dia mengacu pada kitab Mi>za>n
al-I’tida>l milik al-Zahabi>, dan kitab al-Ikma>l fi> Zikri man
lahu Riwa>yatun Fi> Musnad Ahmad milik al-Husaini>.[8]
Dalam
kitab ini, dia menuliskan tentang rawi sampai dengan angka 2.906 dengan menyebutkan
nama berdasarkan hurufnya, kemudian yang memiliki kuniyah, serta para
perawi dari kaum wanita. Dia tidak hanya menyebutkan Ra>wi> yang
adil, akan tetapi juga menyebutkan rawi yang pendusta. Diantaranya adalah
sebagai berikut;
1. Pada nomor 1111 dia menuliskan Ya>si>n bin
Mu’a>z al-Yama>mi> atau Abu> Khalf al-Faqih al-Ku>fiyyu yang
populer dengan al-Ziyya>t. Imam Bukha>ri> menilainya Munkarul
Hadi>s, Abu> Zar’ah menilainya Dhai>f al-Hadi>s.
al-Nasa>’I dan Ibnu Junaid menilainya Matru>k.[9]
2. Pada nomor 2732 pada pembahasan Ra>wi dari kaum
wanita yaitu Shafiyyah binti al-Ha>rits bin Thalhah bin Abi> Thalhah, dia
meriwayatkan hadis dari ‘A>isyah Ummul-Mukmini>n, dan meriwayatkan hadis
kepada Qata>dah dan Ibnu Si>ri>n, adapun penilaian Ulama terhadapnya
yaitu Ibnu Hibba>n menyebutkannya dalam al-Tsiqa>t.[10]
3. Kitab Tahzi>b al-Tahzi>b
kitab ini ditulis oleh Abu>
al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>
yang wafat pada tahun 852H.
a. Biografi penulis
Ibnu Hajr adalah seorang Syaikhul Islam Imamnya
para Huffa>z pada zamannya berasal dari Mesir dan bermazhab syafi’I
lahir pada tahun 773H menjalani dunia
kesastraan dan syair kemudian menekuni dunia hadis sejak tahun 794H. dia banyak
mendengar dan mengadakan perjalanan, serta tinggal bersama gurunya al-Ha>fiz
Abu> Fadl al-‘Ira>qi, dikisahkan bahwa dia meminum air zam-zam untuk
sampai kepada tingkatannya al-Zahabi> dalam menghafal maka diapun
mencapainya dan menambahnya. dia telah menulis banyak kitab lebih dari ratusan
diantaranya adalah Ta’li>q al-Ta’alluqi , al-Tasywi>q ila> Washl
al-Ta’li>q wal-Taufi\>q, Tahzi>b wal-Tahzi>b, Taqri>b
Tahzi>b, Lisa>n al-Mi>za>n wal-Isha>bah fi>l-Shaha>bati,
Nuktu Ibnu al-Shala>h, Asba>b al-Nuzu>l, Ta’ji>l al-sManfa’ati
birija>l al-‘Arba’ah, dan al-Mudraj
wal-Muqtarib fi>l Muttarib.[11]
Diantara
gurunya adalah ‘Abdullah bin Muhammad bin Sulaima>n al-Naisabu>ri yang
populer dengan al-Nasya>wuri>, Muhammad bin ‘Abdullah bin Zahi>rah
al-Makiyyu, dan Abdul-Rahi>m bin
al-Husain bin ‘Abdul-Rahma>n al-Ira>qi>.[12]
b.
Isi kitab
Di dalam
Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Ibnu Hajar berjumlah 12
jilid, di bagian jilid pertama berisi pendahuluan sekilas tentang metode penulisannya yaitu dia secara
khusus meringkas sesuatu yang hanya berkaitan dengan jarh wa ta’dil itu
sendiri dan menghilangkan apa yang hadis dikeluarkan oleh periwayatnya.[13]
Ibnu Hajar berkata dia memulainya pada huruf hamzah dengan
periwayat yang bernama Ahmad dan pada huruf mim dengan periwayat yang
bernama Muhammad, maka kemudian jika pemilik kuniyah adalah yang namanya
populer tanpa adanya perbedaan maka dia menyebutkannya dalam bentuk nama,
kemudian dia memberitahukan dalam bentuk kuniyah, sedangkan jika mereka
periwayat adalah seorang yang tidak populer atau berbeda-beda pendapat
tentangnya maka dia menyebutkannya dalam pembahasan kuniyah dan
memberitahukan perbedaan-perbedaan nama tersebut kemudian jugan menyebutkan perawi dari kalangan wanita dan
demikian halnya bisa saja sebagian nama-nama itu dua kali diterangkan atau
lebih dan dia juga membagi pada periwayat yang masyhur berdasarkan
penisbahannya kepada ayahnya, bapaknya, ibunya, pamannya atau semacamnya,
kemudian masyhur berdasarkan suku, atau Negara, serta yang masyhur berdasarkan
gelar atau semacamnya. Juga berkaitan periwayat yang mubham seperti fulan dari
bapaknya, kakeknya, ibunya, pamannya, atau dari laki-laki, wanita dan
semacamnya bersama pemberitahuan berdasarkan pada nama yang dikenal dari mereka
begitupun para wanita, inilah yang berkaitan dengan kata pengantar kitab
kemudian dia menyebutkan setelah hal tersebut tiga pembagian, yaitu
syarat-syarat para Imam yang enam, motivasi atas periwayatan yang tsiqah,
dan penjelasan kenabian.[14]
Dalam
kitab ini dia tidak hanya menyebutkan yang adil, akan tetapi juga menyebutkan
rawi yang pendusta. Diantaranya adalah sebagai berikut;
1. Pada nomor 378 di jilid pertama, dia menuliskan nama
Azhar bin Jami>l bin Jana>h al-Ha>syimi>, adapun diantara gurunya
adalah ‘Abdul Wahha>b al-Tsaqafi>, Ibnu ‘Uyainah, dan Kha>lid bin
Ha>rits, sementara yang menjadi muridnya adalah Imam Bukha>ri>,
al-Nasa>’I, dan selain mereka. Al-Nasa’I menilainya dengan lafal “"لا بأس به, dan Ibnu
Hibba>n menyebutkannya dalam al-Tsiqa>t.[15]
2. Pada nomor 741 di jilid pertama, dia menuliskan nama
Ayyu>b bin Khaut Abu> Umayyah al-Bashariyyu, adapun yang menjadi gurunya diantaranya
adalah Na>fi’, Laits bin Abi> Sali>m, dan Qata>dah sementara yang
menjadi muridnya adalah Muhammad bin Mus’ab, Hafs bin ‘Abdul-Rahma>n, dan
Syaiba>n. Imam al-Nasa’I dan al-Da>ruqutni> menilainya Matru>k,
Ibnu Ma’i>n menilainya hadisnya tidak ditulis, Abu> Ha>tim menilainya
hadisnya Dhai>f, rusak, Matru>k, hadisnya tidak ditulis.[16]
[1]
Hasbi al-Shiddi>qi.Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis.Cet. 2(Semarang :
Pustaka Rezeki Putra, 2009)H.116
[2]
Jama>l al-Di>n Abu> al-Farj ‘Abd Rahma>n bin ‘Ali> bin Muhammad
al-Jauzi>.Mana>ib al-Ima>m Ahmad. Juz I ( Da>r al-Hijr ,
1409 H), H.683.
[3]Ibnu
Asa>kir Abu> al-Qa>sim ‘Ali> bin al-Hasan bin Hibatullah. Ta>rikh
Dimasyq. Juz XXXV (Da>r al-Fikr lil-Thiba>’at al-‘Amrawi>, 1995
M), H. 357-363.
[4]
Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir
al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim. Al-Jarh
wa Ta’di<l.Jilid VII (Bairu>t : Thab’atu majlis Da>irat
al-Ma’a>rif al-‘Utsma>niyyah,1271H/ 1952M)h.16
[5]
Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir
al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim. Al-Jarh
wa Ta’di<l.Jilid VII (Bairu>t : Thab’atu majlis Da>irat
al-Ma’a>rif al-‘Utsma>niyyah,1271H/ 1952M)h.198
[6] Abu> al-Fida>’ Isma>il
bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l
fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t
wal Muja>hi>l.Juz I( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi
wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.9-12.
[7] Muhammad bin Ahmad bin ‘Ali>
Taqiyuddi>n Abu> Thayyib al-Makiyyu al-Husniyyu al-Fa>si>.al-Zailu
al-Taqyi>d fi> Riwa>yati al-Sunani wal-Asa>ni>d.Juz I (
Bairu>t : Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1990M).H.472.
[8] Abu> al-Fida>’ Isma>il
bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l
fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t
wal Muja>hi>l.Juz I( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi
wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi
wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.17-20.
[9] Abu> al-Fida>’ Isma>il
bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l
fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t
wal Muja>hi>l.Juz II( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi
wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi
wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.151.
[10] Abu> al-Fida>’ Isma>il
bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l
fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t
wal Muja>hi>l.Juz IV( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi
wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi
wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.262.
[11]
Abdul Rahma>n bin Abi> Bakr Jala>luddi>n al-Suyu>thi>.Thabaqa>t
al-Huffa>z. Juz I (Bairu>t : Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah , 1403 H),
H..
[12]
Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr
al-Asqala>ni>. Al-Isha>batu fi> Tamyi>zi al-Shaha>bati. Juz
I (Bairu>t : Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah , 1403 H), H.90-91.
[13] Abu>
al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>.
Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah
al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.3.
[14] Abu> al-Fadl
Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Tahzi>b
al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah al-Ma’a>rif
al-Niza>miyyah, 1326 H), H.7.
[15] Abu>
al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>.
Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah
al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.200-201.
[16] Abu>
al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>.
Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah
al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.402.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar