SELAMAT DATANG KAMU, IYA KAMU :D

Selamat Datang di Blog Kami, Jangan Sungkan :D

Senin, 22 Mei 2017

TIGA kitab Jarh dan Ta'dil

Nama                     :  Khalil Nurul Islam (30700115027)
Mata kuliah            :  Ilmu Jarh wa Ta’dil
Judul                      :  Tiga Kitab Jarh wa Ta’dil

Kitab-kitab yang disusun mengenai  Jarh wa Ta’dil ada beberapa macam. Ada orang-orang yang dipercayai saja, ada yang menerangkan orang-orang yang lemah saja atau orang-orang yang mentadliskan hadis . dan ada pula yang melengkapi semuanya. Disamping itu ada yang menerangkan perawi-perawi suatu kitab saja, atau beberapa kitab dan ada yang melengkapi segala kitab.[1]
Adapun  tiga kitab Jarh wa Ta’dil yang menjadi objek pembahasan ini sebagai berikut :
1.    Kitab Al-Jarh wa Ta’di>l
kitab Al-Jarh wa Ta’di>l adalah kitab yang ditulis oleh Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim yang wafat pada tahun 327 H.
a.    Biografi Penulis
Abdu al-Rahma>n bin Abi> Ha>tim al-Ra>zi> adalah seorang yang berpengetahuan tinggi , memiliki banyak tulisan , dia juga meriwayatkan dari Ayahnya, Sha>lih bin Ahmad dan selain keduanya, dia wafat pada tahun 327 H/ 938 M.[2]
Abdu al-Rahma>n bin Abi> Ha>tim al-Ra>zi> adalah salah seorang huffa>z yang menulis kitab tentang Jarh wa Ta’di>l yang kemudian memiliki manfaat yang banyak, dia pergi mencari hadis dan mendengarkannya di daerah Iraq, Mesir, Damaskus, diantaranya dari Muhammad bin Ya’qu>b al-Dimasyqi, Yazi>d bin Muhammad bin ‘Abd Shamad, Sa’ad bin Muhammad al-Bairu>t, dan selainnya. Dia masuk ke Damaskus untuk menulis hadis . Ali bin Ibra>him mengatakan bahwa Abdu al-Rahma>n melakukan tiga kali perjalanaan yaitu bersama dengan ayahnya pada tahun 255 atau 256 , kemudian perjalanan bersama para Syekh pada tahun 260, perjalanan keduanya tahun 262 ke Mesir dan Syam. Kemudian perjalanan ketiganya tahun 264 ke Asbaha>ni , Yu>nus bin Hubaib, Asyad bin ‘A>shim, dan selainnya. Abi> Abu> al-Wali>d al-Ba>ji> menilai ‘Abdu al-Rahma>n adalah seorang Ha>fiz dan Tsiqah.[3]
b.    Isi kitab
Di dalam Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim dimuat pendahuluan yang berisi sekilas tentang jarh dan ta’dil itu sendiri dan sekilas tentang biografi penulis.
Metode yang digunakannya adalah metode dengan menyusunnya per-bab berdasarkan urutan abjad arab dan berisi 9 jilid. Jadi menuliskan hasil kritikan dan pujian berdasarkan sesuai urutan abjad dan dibagian akhir dia menambahkan nama-nama periwayat dengan kuniyah yang berbeda satu sama lainnya.
Dalam kitab ini, dia menuliskan tentang rawi sampai dengan angka 15.808 dengan total 8 jilid, dia tidak hanya menyebutkan yang adil, akan tetapi juga menyebutkan rawi yang pendusta. Diantara contoh dari isi kitabnya sebagai berikut;
1.      Pada nomor 73, jilid ke 7, bab huruf ‘ain, Dia menyebutkan ‘Auf bin Muhammad Abu> Ghassa>n al-Bishri>, dimana Ayahnya juga mendengar darinya, kemudian ketika ditanya tentangnya, ayahnya mengatakan dia adalah seorang yang tsiqah.[4]
2.      Pada nomor 1115, jilid ke 7, bab huruf mim, dia menuliskan Muhammad bin Ayyu>b bin Hisya>m al Muzni yang populer dengan ka>ka> al-Ra>zi, bahwa diriwayatkan dari Humaidi dari Ibnu Uyainah tentang masalah yang berkaitan dengan al-Qur’an dan juga diriwayatkan dari al-Ashma’I dari Abdu al-Rahma>n dia berkata aku bertanya tentangnya kepada Ayahku maka dia mengatakan ini tidak benar , tidak pernah ada dari humaidi . dan mengatakannya seorang Syekh pendusta.[5]
2.    Kitab Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l
Kitab ini ditulis oleh Abu> al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r al-Qurasyiyyu al-Bashariyyu al-Dimasqiyyu, yang wafat pada tahun 774H.
a.    Biografi penulis
Nama penulis kitab  ini adalah Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i  al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu, dengan bergelar ‘Ima>d al-Di>n dan dengan nama kuniyah Abu> al-Fida>’. Dia dilahirkan pada tahun 701H di Bashra Timur Damaskus, Ayahnya adalah Syiha>b al-Di>n Abu> Hafsh bin ‘Umar bin Katsi>r seorang Ulama’, Khuthaba’, Fuqaha>’, dan memiliki perhatian terhadap Bahasa, Syair, dan Ilmu sastra.
Dia telah memulai karirnya dibidang Ilmu pengetahuan di tangan saudara kandungnya yaitu Abdul Wahha>b, dia mampu menamatkan al-Qur’an pada tahun 711 H begitupun memperhatikan Tafsir, sejarah, dan Qira>’at. Diantara Gurunya adalah Burhanuddin al-Faza>ri>, Syamsuddin al-Zahabi>, Ibnu Taimiyah dan selainnya. Sementara yang pernah berguru kepadanya diantaranya adalah al-Ha>fiz Zainuddin al-‘Ira>qi>.
Diantara tulisannya adalah Tafsi>r al-Qur’a>n al-‘Azi>m, al-Bida>yah wal-Niha>yah, al-Fushu>lu fi Ikhtisha>ri Si>rat al-Rasu>l, Ikhtisha>ri ‘Ulu>m al-Hadi>s, Ja>mi’ al-Masa>nid wal-Sunan, dan al-Takmi>l.
Pujian Ulama terhadapnya diantaranya adalah al-Ha>fiz al-Zahabi> yang mengatakan aku telah mendangar seorang faqih, Mufti>, Muhaddis, serta pemilik banyak keutamaan.
Dia wafat pada hari kamis 10 sya’ba>n tahun 774H, dan dikuburkan di dekat kuburan Gurunya yaitu Syaikh al-Isla>m Ibnu Taimiyyah.[6]sementara al-Muqrizi> mengatakan Ibnu Kats>ir wafat di Damaskus pada hari kamis 16 sya’ba>n tahun 774H.[7]
b.    Isi Kitab
Di dalam Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Ibnu Katsi>r/Abu> al-Fida>’ dimuat pendahuluan yang berisi sekilas tentang biografi penulis, dan metode yang dipakai oleh penulis.
Metode yang digunakannya dalam penulisannya terbagi kepada 3 bagian yaitu;
1.      Metodenya dalam penjelasan/tara>jum (tahzi>b al-Kama>l). Adapun metode Ibnu Katsi>r dalam meringkas dari kitab tahzi>b al-Kama>l diantaranya adalah menyampaikan nama yang diterjemah secara sempurna sebagaimana kebanyakan yang ada di dalam kitab tahzi>b al-Kama>l.
2.      Penambahan Ibnu Katsi>r dalam penjelasan/tara>jum (tahzi>b al-Kama>l) adakalanya dia membedakannya dengan menggunakan pada penambahannya dengan kata قُلْتُ .
3.      Penambahan Ibnu Katsi>r pada kitab Tahzi>b al-Kama>l.  dalam penambahannya dia mengacu pada kitab Mi>za>n al-I’tida>l milik al-Zahabi>, dan kitab al-Ikma>l fi> Zikri man lahu Riwa>yatun Fi> Musnad Ahmad milik al-Husaini>.[8]
Dalam kitab ini, dia menuliskan tentang rawi sampai dengan angka 2.906 dengan menyebutkan nama berdasarkan hurufnya, kemudian yang memiliki kuniyah, serta para perawi dari kaum wanita. Dia tidak hanya menyebutkan Ra>wi> yang adil, akan tetapi juga menyebutkan rawi yang pendusta. Diantaranya adalah sebagai berikut;
1.      Pada nomor 1111 dia menuliskan Ya>si>n bin Mu’a>z al-Yama>mi> atau Abu> Khalf al-Faqih al-Ku>fiyyu yang populer dengan al-Ziyya>t. Imam Bukha>ri> menilainya Munkarul Hadi>s, Abu> Zar’ah menilainya Dhai>f al-Hadi>s. al-Nasa>’I dan Ibnu Junaid menilainya Matru>k.[9]
2.      Pada nomor 2732 pada pembahasan Ra>wi dari kaum wanita yaitu Shafiyyah binti al-Ha>rits bin Thalhah bin Abi> Thalhah, dia meriwayatkan hadis dari ‘A>isyah Ummul-Mukmini>n, dan meriwayatkan hadis kepada Qata>dah dan Ibnu Si>ri>n, adapun penilaian Ulama terhadapnya yaitu Ibnu Hibba>n menyebutkannya dalam al-Tsiqa>t.[10]

3.      Kitab Tahzi>b al-Tahzi>b

kitab ini ditulis oleh Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni> yang wafat pada tahun 852H.
a.    Biografi penulis
Ibnu Hajr adalah seorang Syaikhul Islam Imamnya para Huffa>z pada zamannya berasal dari Mesir dan bermazhab syafi’I lahir pada tahun 773H  menjalani dunia kesastraan dan syair kemudian menekuni dunia hadis sejak tahun 794H. dia banyak mendengar dan mengadakan perjalanan, serta tinggal bersama gurunya al-Ha>fiz Abu> Fadl al-‘Ira>qi, dikisahkan bahwa dia meminum air zam-zam untuk sampai kepada tingkatannya al-Zahabi> dalam menghafal maka diapun mencapainya dan menambahnya. dia telah menulis banyak kitab lebih dari ratusan diantaranya adalah Ta’li>q al-Ta’alluqi , al-Tasywi>q ila> Washl al-Ta’li>q wal-Taufi\>q, Tahzi>b wal-Tahzi>b, Taqri>b Tahzi>b, Lisa>n al-Mi>za>n wal-Isha>bah fi>l-Shaha>bati, Nuktu Ibnu al-Shala>h, Asba>b al-Nuzu>l, Ta’ji>l al-sManfa’ati birija>l al-‘Arba’ah, dan  al-Mudraj wal-Muqtarib fi>l Muttarib.[11]
Diantara gurunya adalah ‘Abdullah bin Muhammad bin Sulaima>n al-Naisabu>ri yang populer dengan al-Nasya>wuri>, Muhammad bin ‘Abdullah bin Zahi>rah al-Makiyyu,  dan Abdul-Rahi>m bin al-Husain bin ‘Abdul-Rahma>n al-Ira>qi>.[12]
b.    Isi kitab
Di dalam Kitab al-Jarh wa Ta’di>l yang ditulis oleh Ibnu Hajar berjumlah 12 jilid, di bagian jilid pertama berisi pendahuluan sekilas tentang metode penulisannya yaitu dia secara khusus meringkas sesuatu yang hanya berkaitan dengan jarh wa ta’dil itu sendiri dan menghilangkan apa yang hadis dikeluarkan oleh periwayatnya.[13]
Ibnu Hajar berkata dia memulainya pada huruf hamzah dengan periwayat yang bernama Ahmad dan pada huruf mim dengan periwayat yang bernama Muhammad, maka kemudian jika pemilik kuniyah adalah yang namanya populer tanpa adanya perbedaan maka dia menyebutkannya dalam bentuk nama, kemudian dia memberitahukan dalam bentuk kuniyah, sedangkan jika mereka periwayat adalah seorang yang tidak populer atau berbeda-beda pendapat tentangnya maka dia menyebutkannya dalam pembahasan kuniyah dan memberitahukan perbedaan-perbedaan nama tersebut kemudian jugan  menyebutkan perawi dari kalangan wanita dan demikian halnya bisa saja sebagian nama-nama itu dua kali diterangkan atau lebih dan dia juga membagi pada periwayat yang masyhur berdasarkan penisbahannya kepada ayahnya, bapaknya, ibunya, pamannya atau semacamnya, kemudian masyhur berdasarkan suku, atau Negara, serta yang masyhur berdasarkan gelar atau semacamnya. Juga berkaitan periwayat yang mubham seperti fulan dari bapaknya, kakeknya, ibunya, pamannya, atau dari laki-laki, wanita dan semacamnya bersama pemberitahuan berdasarkan pada nama yang dikenal dari mereka begitupun para wanita, inilah yang berkaitan dengan kata pengantar kitab kemudian dia menyebutkan setelah hal tersebut tiga pembagian, yaitu syarat-syarat para Imam yang enam, motivasi atas periwayatan yang tsiqah, dan penjelasan kenabian.[14]
Dalam kitab ini dia tidak hanya menyebutkan yang adil, akan tetapi juga menyebutkan rawi yang pendusta. Diantaranya adalah sebagai berikut;
1.      Pada nomor 378 di jilid pertama, dia menuliskan nama Azhar bin Jami>l bin Jana>h al-Ha>syimi>, adapun diantara gurunya adalah ‘Abdul Wahha>b al-Tsaqafi>, Ibnu ‘Uyainah, dan Kha>lid bin Ha>rits, sementara yang menjadi muridnya adalah Imam Bukha>ri>, al-Nasa>’I, dan selain mereka. Al-Nasa’I menilainya dengan lafal “"لا بأس به, dan Ibnu Hibba>n menyebutkannya dalam al-Tsiqa>t.[15]
2.      Pada nomor 741 di jilid pertama, dia menuliskan nama Ayyu>b bin Khaut Abu> Umayyah al-Bashariyyu, adapun yang menjadi gurunya diantaranya adalah Na>fi’, Laits bin Abi> Sali>m, dan Qata>dah sementara yang menjadi muridnya adalah Muhammad bin Mus’ab, Hafs bin ‘Abdul-Rahma>n, dan Syaiba>n. Imam al-Nasa’I dan al-Da>ruqutni> menilainya Matru>k, Ibnu Ma’i>n menilainya hadisnya tidak ditulis, Abu> Ha>tim menilainya hadisnya Dhai>f, rusak, Matru>k, hadisnya tidak ditulis.[16]


                     


[1] Hasbi al-Shiddi>qi.Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadis.Cet. 2(Semarang : Pustaka Rezeki Putra, 2009)H.116
[2] Jama>l al-Di>n Abu> al-Farj ‘Abd Rahma>n bin ‘Ali> bin Muhammad al-Jauzi>.Mana>ib al-Ima>m Ahmad. Juz I ( Da>r al-Hijr , 1409 H), H.683.
[3]Ibnu Asa>kir Abu> al-Qa>sim ‘Ali> bin al-Hasan bin Hibatullah. Ta>rikh Dimasyq. Juz XXXV (Da>r al-Fikr lil-Thiba>’at al-‘Amrawi>, 1995 M), H. 357-363.
[4] Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim. Al-Jarh wa Ta’di<l.Jilid VII (Bairu>t : Thab’atu majlis Da>irat al-Ma’a>rif al-‘Utsma>niyyah,1271H/ 1952M)h.16
[5] Abu> Muhammad Abdul-Rahma>n bin Muhammad bin Idris bin Munzir al-Tami>mi> al-Hanzali> al-Ra>zi> bin Abi> Ha>tim. Al-Jarh wa Ta’di<l.Jilid VII (Bairu>t : Thab’atu majlis Da>irat al-Ma’a>rif al-‘Utsma>niyyah,1271H/ 1952M)h.198
[6] Abu> al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i  al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l.Juz I( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.9-12.
[7] Muhammad bin Ahmad bin ‘Ali> Taqiyuddi>n Abu> Thayyib al-Makiyyu al-Husniyyu al-Fa>si>.al-Zailu al-Taqyi>d fi> Riwa>yati al-Sunani wal-Asa>ni>d.Juz I ( Bairu>t : Da>r al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1990M).H.472.
[8] Abu> al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i  al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l.Juz I( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.17-20.
[9] Abu> al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i  al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l.Juz II( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.151.
[10] Abu> al-Fida>’ Isma>il bin ‘Umar bin Katsi>r bin Dhau’ bin Katsi>r bin Zar’i  al-Qurasyiyyu al-Bashrawiyyu al-Dimasqiyyu. Al-Takmi>l fi> al-Jarh wa al-Ta’di>l wa Ma’rifati al-Tsiqa>t wa al-Dhu’afa>t wal Muja>hi>l.Juz IV( Yaman : Markaz Nu’ma>n lil Buhu>tsi wal-Dira>sa>ti al-Isla>miyyah wa Tahqi>qi al-Tura>tsi wal-Tarjamati,1432H/2011M),H.262.
[11] Abdul Rahma>n bin Abi> Bakr Jala>luddi>n al-Suyu>thi>.Thabaqa>t al-Huffa>z. Juz I (Bairu>t : Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah , 1403 H), H..
[12] Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Al-Isha>batu fi> Tamyi>zi al-Shaha>bati. Juz I (Bairu>t : Da>r al-Kutub al-Ilmiyyah , 1403 H), H.90-91.
[13] Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.3.
[14] Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.7.
[15] Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.200-201.
[16] Abu> al-Fadl Ahmad bin ‘Ali> bin Muhammad bin Ahmad bin Hajr al-Asqala>ni>. Tahzi>b al-Tahzi>b. Juz I (Hind : Matba’atu Da>irah al-Ma’a>rif al-Niza>miyyah, 1326 H), H.402.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar